Rabu, 30 Desember 2009

PERILAKU KONSUMEN ( PERSEPSI KONSUMEN )


DOSEN : Yanti Budiasih

Nama : Anshar Patria
NPM : 10207143
Kelas : 3 EA 06
Topik : Persepsi Konsumen


Analisis Posisi Operator CDMA berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat

Abstrak :
Akibat kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang semakin nyata dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi. Hal ini ditandai pula dengan persaingan yang semakin ketat dalam industri telekomunikasi, khususnya dalam industri telekomunikasi.seluler prabayar yang dirasakan praktis dalam penggunaannya
Dari 10,7 juta pelanggan telepon seluler di Indonesia yang tercatat tahun 2002, 98% merupakan pengguna system GSM dan selebihnya adalah pelanggan telepon seluler dengan teknologi AMPS, CDMA, GSM Satellite, dan teknologi seluler lainnya. Namun kehadiran teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) jelas mempunyai andil besardalam menggairahkan bisnis telekomunikasi di tanah air saat ini. Setelah sebelumnya hiruk-pikuk persaingan bisnis telekomunikasi lebih banyak diwarnai sengitnya pertempuran antar operator Global System for Mobile Communication (GSM), kini persaingan yang ketat juga terjadi di segmen CDMA.
Perubahan-perubahan yang terjadi dengan amat cepat dan persaingan ketat dalam bisnis penyediaan jasa (operator) telepon seluler menuntut perusahaan yang ingin bertahan dan unggul dalam persaingan untuk menjual produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan-perusahaan tersebut hams mengeatahui apa yangkonsumen harapkan dan sejauh mana perusahaan telah mampu memenuhinya. Agar dapat melayani kebutuhan mereka secara lebih fokus perlu dilakukan analisissegmentasi pasar dengan tepat. Perusahaan yang menjadi objek penelitian yangdilakukan di lingkup kota Bandung ini adalah operator seluler GSM prabayar Simpati, Mentari, XL Bebas, serta operator seluler CDMA Telkom Flexi. Pemilihan merek-merek tersebut di atas dilakukan atas dasar besarnya pangsa pasar yang mereka miliki dalamindustri telekomunikasi seluler prabayar di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut-atribut jasa layanan komunikasi seluler prabayar, mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap produk jasa layanan komunikasi seluler prabayar serta kesenjangannya, mengetahui perbandingan preferensi (penilaian) pelanggan terhadap produk-produk jasa layanan komunikasi seluler prabayar berbasis GSM dan CDMA, serta mengetahui segmentasi pasarnya.

PERILAKU KONSUMEN ( CITRA PRODUK )

DOSEN : Yanti Budiasih

Nama : Anshar Patria
NPM : 10207143
Kelas : 3 EA 06
Topik : Citra Produk

CITRA proXL DI MATA PELANGGAN
( Studi Tentang Citra proXL Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang )

Keyword : Telkomsel,proXL,Citra, pelanggan

Di Indonesia terdapat lima operator selular yang mana tiga diantaranya merupakan operator selular terbesar dan bersaing ketat, diantaranya yaitu: Excelcom, Satelindo GSM, dan Telkomsel. Sedangkan dua operator selular lainnya yaitu Lippotelekom dan Indosat-M3 masih merupakan pendatang baru dalam persaingan ini.
Persaingan antar operator selular tersebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persaingan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu fasilitas dan pelayanan mereka. Dimana persaingan ini terjadi karena masing-masing operator selular tersebut bertujuan untuk merebut pelanggan yang terbanyak.
proXL adalah sebuah produk dari operator selular Excelcom bersistem GSM (Global Satelite for Mobile Communication), yang mempunyai slogan “Tak Hanya Bicara” ini mempunyai arti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh proXL tidak hanya terbatas pada pembicaraan konvensional saja, tetapi juga mencakup fasilitas SMS (Short Message Service), Mobile Banking (merupakan kerjasama proXL dengan m-BCA), dan fasilitas lainnya. Selain itu pula proXL menyedikan fasilitas pelayanan isi ulang elektronik yang mana fasilitas ini tidak dimiliki oleh operator selular lain.
Dari latar belakang tersebut diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana citra proXL di mata pelanggan, yang mana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UMM yang menjadi pengguna kartu selular tersebut.
Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.
Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan sampel Aksidental (Actidental Sampling) yang mana ditemukan jumlah sampel sebanyak 27 orang mahasiswa UMM dari berbagai macam fakultas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel-tabel, prosentase, dan tabulasi frekuensi, dengan cara memberikan makna pada tabel yang tersaji.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian responden terhadap citra proXL adalah positif. Asumsi ini disebabkan beberapa faktor yakni : fasilitas dan pelayanan proXL yang lebih banyak, modern, dan canggih, dan juga proXL dinilai cocok bagi semua kalangan baik kalangan eksekutif, mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun kalangan lainnya.
Namun citra yang positif ini tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya yang malah cenderung tidak mendukung citra tersebut. Masalah signal yang lemah masih menjadi kendala utama bagi responden jika mereka berada di dalam ruangan, daerah-daerah tertentu atau kota-kota kecil. Selain itu pula responden merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif pulsa proXL yang lebih mahal jika dibandingkan dengan operator selular lain. Meskipun faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut dapat ditutupi oleh pihak proXL dengan promosi/publikasi secara besar-besaran.

Deskripsi Alternatif :

Di Indonesia terdapat lima operator selular yang mana tiga diantaranya merupakan operator selular terbesar dan bersaing ketat, diantaranya yaitu: Excelcom, Satelindo GSM, dan Telkomsel. Sedangkan dua operator selular lainnya yaitu Lippotelekom dan Indosat-M3 masih merupakan pendatang baru dalam persaingan ini.
Persaingan antar operator selular tersebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persaingan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu fasilitas dan pelayanan mereka. Dimana persaingan ini terjadi karena masing-masing operator selular tersebut bertujuan untuk merebut pelanggan yang terbanyak.
proXL adalah sebuah produk dari operator selular Excelcom bersistem GSM (Global Satelite for Mobile Communication), yang mempunyai slogan “Tak Hanya Bicara” ini mempunyai arti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh proXL tidak hanya terbatas pada pembicaraan konvensional saja, tetapi juga mencakup fasilitas SMS (Short Message Service), Mobile Banking (merupakan kerjasama proXL dengan m-BCA), dan fasilitas lainnya. Selain itu pula proXL menyedikan fasilitas pelayanan isi ulang elektronik yang mana fasilitas ini tidak dimiliki oleh operator selular lain.
Dari latar belakang tersebut diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana citra proXL di mata pelanggan, yang mana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UMM yang menjadi pengguna kartu selular tersebut.
Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.
Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan sampel Aksidental (Actidental Sampling) yang mana ditemukan jumlah sampel sebanyak 27 orang mahasiswa UMM dari berbagai macam fakultas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel-tabel, prosentase, dan tabulasi frekuensi, dengan cara memberikan makna pada tabel yang tersaji.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian responden terhadap citra proXL adalah positif. Asumsi ini disebabkan beberapa faktor yakni : fasilitas dan pelayanan proXL yang lebih banyak, modern, dan canggih, dan juga proXL dinilai cocok bagi semua kalangan baik kalangan eksekutif, mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun kalangan lainnya.
Namun citra yang positif ini tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya yang malah cenderung tidak mendukung citra tersebut. Masalah signal yang lemah masih menjadi kendala utama bagi responden jika mereka berada di dalam ruangan, daerah-daerah tertentu atau kota-kota kecil. Selain itu pula responden merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif pulsa proXL yang lebih mahal jika dibandingkan dengan operator selular lain. Meskipun faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut dapat ditutupi oleh pihak proXL dengan promosi/publikasi secara besar-besaran.

PERILAKU KONSUMEN ( RISET PEMASARAN )

DOSEN : Yanti Budiasih

Nama : Anshar Patria
NPM : 10207143
Kelas : 3 EA 06
Topik : Riset Pemasaran


Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.


Tujuan Riset Pemasaran:
1.Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.
2.Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases ). “ Find it and tell if like it is “.
Studi tentang riset pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Riset dasar
dikenal juga sebagai riset murni atau riset fundamental yang bertujuan memperluas batas-batas pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran. Selama ini hanya sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap bagaimana pengetahuan tersebut digunakan dalam proses manajemen pemasaran.
Riset terapan
bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik. riset terapan ini diarahkan kesituasi organisasi yang spesifik dan pelaksanaannya dibimbing oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses pengambilan keputusan.
Proyek riset pemasaran formal dapat dipandang sebagai seperangkat langkah yangdisebut proses riset. Untuk melaksanakan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh langkah proses riset dan memahami saling ketergantungannya. sembilan langkah-langkah dalam proses riset yaitu :
1. Menetapkan kebutuhan akan informasi
2. menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi
3. menentukan sumber data
4. mengembangkan bentuk pengumpulan data
5. merancang sample
6. mengumpulkan data
7. mengolah data
8. menganalisis data
9. menyajikan hasil riset
Ada empat sumber utama dari data pemasaran :
1. responden
2. situasi analogis
3. eksperimentasi
4. data sekunder
Setelah sasaran penelitian ditetapkan dan kebutuhan informasi didaftar dengan terinci langkah selanjutnya adalah menentukan dari mana sumber data diperoleh.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bias berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dsb, atau bias berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistik.
Data menurut bentuknya dapat dikatergorikan sbb:
1. Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat variable. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah :
1. data diskrit yaitu data dengan variable diskrit
2. data kontinu yaitu data dengan variable kontinu
2. data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari adalah data kualitatif. sehingga golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1. data intern
adalah data data yang bersumber dari dalam perusahaan. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitas yangterjadi di dalam perusahaan itu.
2. data ekstern
adalah data yang bersumber dari luar perusahaan. suber data ekstern mencakup laporan riset komersial, majalah bisnis, laporan industri, laporan pemerintah, dsb.

Data ekstern dapat digolongkan atas dua bagian:
1. data ekstern primer atau data primer
data primer merupakan data yang dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan.
2. data ekstern sekunder atau data sekunder
data sekunder merupakan data yang sudah dipublikasikan untuk konsumsi umum

REFFERENSI : http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/manajemen-pemasaran/riset-pemasaran