Minggu, 11 Oktober 2009

PERILAKU KONSUMEN ( HARGA )

DOSEN : Yanti Budiasih

NAMA : Anshar Patria
NPM : 10207143
KELAS : 3 EA 06
TOPIK : HARGA


A. Definisi / Pengertian Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.


B. Tujuan Penetapan Harga

1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.

2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.

3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.

4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.

5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.


C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.


Seperti dipaparkan dalam teori di atas, harga merupakan faktor penentu suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Oleh sebab itu, maka timbullah persaingan harga antar produk yang segmentasinya sama.

Sebagai contoh, saya akan mencoba memaparkan persaingan harga antar operator telepon atau seluler. Bayangkan jika hanya ada satu operator seluler di Indonesia ini, wah tentu harga yang dipasang oleh operator tersebut dapat melambung tinggi atau seenaknya. Ya, operator tersebut tidak akan takut kehilangan konsumennya dengan melempar harga yang tinggi kepada konsumen, karena operator tersebut tidak mempunyai saingan atau dengan kata lain menguasai pasar dan disini posisi perusahaan ialah raja dan masyarakat mau tidak mau membutuhkannya walaupun harga yang ditawarkan selangit. Karena itulah dibutuhkan kompetitor atau pesaing agar harga yang dipasang nanti tidak seenaknya dan dikeadaan ini masyarakatlah menjadi raja karena bebas memilih yang dirasa cukup dengan keuangannya. Dengan munculnya kompetitor atau pesaing, suatu perusahaan akan menaikkan kwalitas dan kwantitasnya untuk dapat unggul dalam persaingan tersebut. Begitu pula dengan harga,dengan adanya kompetitor, perusahaan akan bersaing untuk dapat menurunkan harga agar dapat lebih rendah dari pesaingnya. Saya ambil contoh operator seluler Axis menurunkan tarif telpon Rp.1 / nelpon mulai Januari hingga April. Ini bertujuan untuk mendapatkan atau menarik pelanggan baru serta memelihara pelanggan lamanya. Ketika operator seluler Axis mulai memainkan strategi ( harga ) ini, tidak lama kemudian pesaingnya, operator seluler XL mengeluarkan strategi serupa yaitu, nelpon Rp.0,1 sepuasnya. Dan jika ditelusuri keduanya tidak jauh berbeda, hanya permainan harga ( tarif ) untuk menarik pelanggan baru serta memelihara pelanggan lama agar tidah pindah ke operator seluler lain.

Namun sangat disayangkan, dengan berlomba – lombanya operator seluler dalam menurunkan harga tidak diikuti dengan pelayanan yang memuaskan. Harga yang mahal akan diikuti dengan kepuasan yang didapat oleh pelanggan tersebut, begitu pula dengan harga murah, otomatis ada faktor – faktor yang dikurangi untuk dapat menurunkan harga. Saya ambil lagi contoh operator seluler A, menawarkan promosi harga yang mengagetkan. “Nelpon pake A hanya Rp.1000 / jam”. Begitu mendengarnya otomatis konsumen akan tergoda untuk memakai produknya karena harga yang ditawarkan murah. Namun jika ditelusuri konsumen akan mendapatkan tarif nelpon Rp.1000 / jam jika berkomunikasi lebih dari 60 menit ( 61 menit ) baru dipotong Rp.1000 dari pulsa konsumen. Bagaimana jika hanya berkomunikasi sebentar ( 3 – 4 menit ) ? akan dikenakan harga normal. Belum lagi yang saya baca dari surat pembaca bahwa sinyal A sering putus – putus. Bagaimana jika hubungan komunkasi terputus di saat menit ke 59 ? Rugi yang didapat konsumen.


Kesimpulannya lebih cerdas lah dalam melihat harga suatu produk, karena suatu harga yang murah adalah dampak dari persaingan antar produk itu sendiri dan dampak yang sering timbul akibat persaingan harga ini ialah turunya kualitas pelayanan.


Mohon maaf jika dalam penulisan alamat terdapat kesalahan.

tulisan di atas tidak bermaksud menyinggung siapapun.

Terima Kasih.

Reffernce : http://zizima.wordpress.com/2009/04/29/five-forces-to-analyze-business-strategy-michael-e-porter/#comment-452
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-penetapan-harga-manajemen-pemasaran#comment-29699

Tidak ada komentar:

Posting Komentar